top of page

Sesi Malam - bab II | The Path To Peace


Saya ingin bertanya kepada kalian mengenai latihan kalian. Kalian semua telah berlatih meditasi di sini, tetapi apakah kalian sudah pasti tentang latihannya? Tanyakan pada diri kalian sendiri, apakah kalian sudah yakin tentang latihannya? Akhir-akhir ini ada berbagai macam guru meditasi di sekitar, baik bhikkhu maupun guru awam, dan saya khawatir hal itu akan membuat anda penuh dengan keraguan dan ketakpastian mengenai apa yang anda lakukan. Inilah sebabnya kenapa saya bertanya. Sejauh menyangkut praktik Buddhis, tidak ada yang benar-benar lebih besar atau lebih tinggi daripada ajaran-ajaran Sang Buddha ini yang telah anda praktikkan di sini. Jika anda memiliki pemahaman yang jelas tentang ajaran-ajaran ini, maka itu akan menimbulkan ketenangan yang benar-benar kukuh dan tak tergoyahkan di dalam hati dan pikiran anda. Membuat pikiran tenang dikenal sebagai berlatih meditasi, atau berlatih samādhi (konsentrasi). Pikiran adalah sesuatu yang sangat mudah berubah dan tidak bisa diandalkan. Mengamati dari latihan anda sejauh ini, apakah anda sudah melihat hal ini? Ada hari di mana anda duduk bermeditasi dan dalam sekejap pikiran menjadi tenang, di lain hari, anda duduk dan apa pun yang anda lakukan, tidak ada ketenangan – pikiran terus-menerus berjuang untuk melarikan diri, sampai akhirnya ia berhasil. Ada hari latihan berjalan dengan baik, di lain hari buruk sekali. Beginilah cara pikiran menunjukkan kondisi-kondisi yang berbeda ini untuk anda lihat. Anda harus memahami bahwa delapan faktor Jalan Utama Berunsur Delapan (ariya magga) menyatu dalam sīla (pengendalian moral), samādhi (konsentrasi) dan paññā (kebijaksanaan). Mereka tidak berkumpul di tempat lain. Ini berarti bahwa ketika anda menyatukan faktor-faktor latihan anda, harus ada sīla, harus ada samādhi, harus ada paññā yang hadir bersama-sama di dalam pikiran. Ini berarti bahwa dalam berlatih meditasi di sini dan saat ini, anda menciptakan sebab-sebab bagi Jalan untuk timbul dengan cara yang sangat langsung. Dalam meditasi duduk, anda diajarkan untuk menutup mata anda, agar anda tidak menghabiskan waktu anda melihat berbagai hal. Ini karena Sang Buddha mengajarkan bahwa anda harus mengetahui pikiran anda sendiri. Perhatikan pikiran. Jika anda memejamkan mata anda, perhatian anda secara alami akan dialihkan ke dalam ke arah pikiran – sumber dari berbagai jenis pengetahuan. Ini adalah cara melatih pikiran untuk menimbulkan samādhi. Setelah duduk dengan mata terpejam, bangunlah kesadaran dengan napas – jadikan kesadaran terhadap napas lebih penting dari apa pun. Ini berarti anda membawa kesadaran untuk mengikuti napas, dan dengan mengikutinya, anda akan mengetahui tempat itu yang merupakan titik fokus sati (perhatian penuh), titik fokus pengetahuan dan titik fokus kesadaran pikiran. Setiap kali faktor-faktor jalan ini bekerja sama, anda akan dapat mengawasi dan melihat napas, perasaan, pikiran dan ārammaṇa (objek pikiran) anda, sebagaimana mereka adanya pada saat ini. Pada akhirnya, anda akan mengetahui tempat itu yang merupakan titik fokus samādhi dan titik penyatuan faktor-faktor jalan. Saat mengembangkan samādhi, pusatkan perhatian pada napas dan bayangkan bahwa anda sedang duduk sendirian tanpa ada orang lain dan tidak ada apa pun di sekitar yang mengganggu anda. Kembangkan persepsi ini di dalam pikiran, pertahankan sampai pikiran melepaskan sepenuhnya dunia di luar dan yang tersisa hanyalah pengetahuan akan napas yang masuk dan keluar. Pikiran harus mengesampingkan dunia luar. Jangan biarkan diri anda mulai berpikir tentang orang ini yang duduk di sini, atau orang itu yang duduk di sana. Jangan berikan ruang bagi pemikiran apa pun yang akan menimbulkan kebingungan atau kegelisahan di dalam pikiran – lebih baik membuangnya dan menyudahinya. Tidak ada orang lain di sini, anda duduk sendirian. Kembangkan persepsi ini sampai semua ingatan, persepsi dan pemikiran lain mengenai orang lain dan hal-hal lain mereda, dan anda tidak lagi meragukan atau bertanya-tanya tentang orang lain atau hal-hal di sekitar anda. Kemudian anda bisa memusatkan perhatian anda hanya pada napas masuk dan napas keluar. Bernapaslah dengan normal. Biarkan napas masuk dan napas keluar berlanjut secara alami, tanpa memaksanya menjadi lebih panjang atau lebih pendek, lebih kuat atau lebih lemah dari biasanya. Biarkan napas terus berlanjut dalam keadaan normal dan seimbang, kemudian duduk dan amati napas masuk dan keluar dari tubuh. Setelah pikiran sudah melepaskan objek-objek pikiran eksternal, itu berarti anda tidak akan lagi merasa terganggu oleh suara lalu lintas atau kebisingan lainnya. Anda tidak akan merasa kesal dengan apa pun di luar. Baik itu bentuk, suara atau apa pun, semua itu tidak akan menjadi sumber gangguan, karena pikiran tidak akan memperhatikannya – pikiran akan menjadi terpusat pada napas. Jika pikiran terganggu oleh berbagai hal dan anda tidak bisa berkonsentrasi, cobalah menarik napas dalam-dalam sampai paru-paru benar-benar penuh, lalu lepaskan semua udara sampai tidak ada yang tersisa di dalam. Lakukan ini beberapa kali, kemudian bangun kembali kesadaran dan lanjut mengembangkan konsentrasi. Setelah membangun kembali perhatian penuh (sati), adalah normal bahwa untuk beberapa waktu pikiran akan menjadi tenang, kemudian berubah dan menjadi gelisah lagi. Saat hal ini terjadi, buatlah pikiran teguh, tarik napas dalam-dalam lagi dan kemudian keluarkan semua udara dari paru-paru anda. Isi kembali paru-paru hingga penuh untuk sesaat dan kemudian bangun kembali perhatian penuh (sati) pada pernapasan. Pusatkan sati pada napas masuk dan napas keluar, dan terus pertahankan kesadaran dengan cara ini. Latihannya cenderung seperti ini, jadi ini akan membutuhkan banyak sesi dan banyak usaha sebelum anda menjadi mahir. Setelah anda mahir, pikiran akan melepaskan dunia luar dan menjadi tidak terganggu. Objek-objek pikiran dari luar tidak akan mampu menembus ke dalam dan mengganggu pikiran itu sendiri. Setelah mereka tidak mampu menembus ke dalam, anda akan melihat pikiran. Anda akan melihat pikiran sebagai satu objek kesadaran, napas sebagai objek lain dan objek-objek pikiran sebagai objek lain. Mereka semua akan hadir di dalam bidang kesadaran, berpusat di ujung hidung anda. Setelah sati terbentuk dengan kukuh dengan napas masuk dan napas keluar, anda bisa terus berlatih dengan nyaman. Saat pikiran menjadi tenang, napas, yang awalnya kasar, secara bersamaan menjadi lebih ringan dan lebih halus. Objek pikiran juga menjadi semakin halus. Tubuh terasa lebih ringan dan pikiran itu sendiri terasa semakin ringan dan tidak terbebani. Pikiran melepaskan objek-objek pikiran eksternal dan anda terus mengamati secara internal. Dari sini dan seterusnya kesadaran anda akan beralih dari dunia di luar dan diarahkan ke dalam untuk fokus pada pikiran. Setelah pikiran berkumpul dan menjadi terkonsentrasi, pertahankan kesadaran pada titik itu di mana pikiran menjadi terpusat. Saat anda bernapas, anda akan melihat napas dengan jelas saat ia masuk dan keluar, sati akan menjadi tajam dan kesadaran akan objek-objek pikiran dan aktivitas mental akan menjadi lebih jelas. Pada saat itu anda akan melihat karakteristik sīla, samādhi dan paññā dan bagaimana mereka menyatu. Ini dikenal sebagai penyatuan faktor-faktor Jalan. Setelah penyatuan ini terjadi, pikiran anda akan terbebas dari segala bentuk gangguan dan kebingungan. Ia akan menjadi terpusat dan inilah yang dikenal sebagai samādhi. Ketika anda memusatkan perhatian hanya di satu tempat, dalam hal ini napas, anda memperoleh kejernihan dan kesadaran karena kehadiran sati yang tidak terputus. Saat anda terus melihat napas dengan jelas, sati akan menjadi lebih kuat dan pikiran akan menjadi lebih peka dalam berbagai cara. Anda akan melihat pikiran di tengah-tengah tempat itu (napas), terpusat dengan kesadaran yang terfokus ke dalam, daripada berbalik ke arah dunia di luar. Dunia luar perlahan-lahan menghilang dari kesadaran anda dan pikiran tidak akan lagi melakukan pekerjaan apa pun di luar. Ini seolah-olah anda telah masuk ke dalam “rumah” anda, di mana semua indra anda telah menyatu untuk membentuk satu unit yang bersatu padu. Anda merasa nyaman dan pikiran bebas dari semua objek eksternal. Kesadaran tetap bersama napas dan seiring waktu ia akan menembus lebih dalam dan lebih dalam ke dalam, secara bertahap menjadi semakin halus. Pada akhirnya, kesadaran akan napas menjadi begitu halus sehingga sensasi napas seolah-olah menghilang. Anda bisa mengatakan bahwa kesadaran terhadap sensasi napas telah menghilang, atau napas itu sendiri telah menghilang. Kemudian timbullah jenis kesadaran baru – kesadaran bahwa napas telah menghilang. Dengan kata lain, kesadaran terhadap napas menjadi begitu halus sehingga sulit untuk mendefinisikannya.


Jadi mungkin saja anda hanya duduk di sana dan tidak ada napas. Sesungguhnya, napas itu masih ada, tapi ia telah menjadi begitu halus sehingga seolah-olah ia telah menghilang. Mengapa? Karena pikiran sudah berada pada tingkat yang paling halus, dengan jenis pengetahuan yang khusus. Yang tersisa hanyalah pengetahuan. Meskipun napas telah menghilang, pikiran masih terkonsentrasi dengan pengetahuan bahwa napas tidak ada. Saat anda melanjutkan, apa yang harus anda ambil sebagai objek meditasi? Ambil pengetahuan ini sebagai objek meditasi – dengan kata lain pengetahuan bahwa tidak ada napas – dan pertahankan ini. Anda dapat mengatakan bahwa jenis pengetahuan yang khusus telah terbentuk di dalam pikiran. Pada titik ini, beberapa orang mungkin mempunyai keraguan yang muncul, karena di sinilah nimitta1 bisa timbul. Nimitta bisa bermacam-macam, termasuk bentuk dan suara. Di sinilah segala macam hal yang tak terduga bisa timbul selama latihan. Jika nimitta timbul (beberapa orang memilikinya, beberapa tidak) anda harus memahaminya sesuai dengan kebenaran. Jangan ragu atau membiarkan diri anda menjadi khawatir. Pada tahap ini, anda harus membuat pikiran tidak tergoyahkan dalam konsentrasinya dan menjadi sangat penuh perhatian. Beberapa orang menjadi terkejut ketika mereka menyadari bahwa napas telah menghilang, karena mereka terbiasa mempunyai napas. Ketika kelihatanya napas telah menghilang, anda mungkin panik atau menjadi takut kalau anda akan mati. Di sini anda harus membangun pemahaman bahwa itu hanyalah sifat alami latihan untuk berkembang dengan cara ini. Apa yang akan anda amati sebagai objek meditasi sekarang? Amati perasaan ini bahwa tidak ada napas dan pertahankan itu sebagai objek kesadaran saat anda terus bermeditasi. Sang Buddha menjelaskan ini sebagai bentuk samādhi yang paling teguh dan tak tergoyahkan. Hanya ada satu objek pikiran yang teguh dan tak tergoyahkan. Ketika latihan samādhi anda mencapai titik ini, akan ada banyak perubahan dan transformasi yang tidak biasa dan halus yang terjadi di dalam pikiran, yang dapat anda sadari. Sensasi tubuh akan terasa paling ringan atau bahkan mungkin hilang sama sekali. Anda mungkin merasa seperti melayang di udara dan rasanya sama sekali tidak berbobot. Mungkin anda seperti berada di tengah-tengah ruang dan ke mana pun anda mengarahkan indra-indra anda, mereka tampaknya tidak merasakan apa-apa sama sekali. Meskipun anda tahu tubuh masih duduk di sana, anda mengalami kekosongan total. Perasaan kekosongan ini bisa sangat aneh.


Saat anda terus berlatih, pahamilah bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Bangun perasaan santai dan tidak khawatir ini, dengan aman di dalam pikiran. Setelah pikiran terkonsentrasi dan terpusat, tidak ada objek pikiran yang akan mampu menembus atau mengganggunya, dan anda akan bisa duduk seperti ini selama yang anda inginkan. Anda akan mampu mempertahankan konsentrasi tanpa ada rasa sakit atau ketidaknyamanan.


Setelah mengembangkan samādhi sampai ke tingkat ini, anda akan bisa memasuki atau meninggalkannya sesuka hati. Ketika anda meninggalkannya, itu sesuai dengan kemudahan dan kenyamanan anda. Anda menarik diri dengan mudah, bukan karena anda merasa malas, tidak bersemangat atau lelah. Anda menarik diri dari samādhi karena itu adalah waktu yang tepat untuk menarik diri, dan anda keluar dari samādhi atas keinginan anda.


Inilah samādhi: anda santai dan nyaman. Anda masuk dan keluar tanpa ada masalah. Pikiran dan hati menjadi tenang. Jika anda benar-benar memiliki samādhi seperti ini, itu berarti bahwa meditasi duduk dan memasuki samādhi hanya selama tiga puluh menit atau satu jam akan memungkinkan anda untuk tetap sejuk dan tenang selama beberapa hari setelahnya. Mengalami efek samādhi seperti ini selama beberapa hari memiliki efek pemurnian pada pikiran – apa pun yang anda alami akan menjadi objek untuk direnungkan. Di sinilah di mana latihan benar-benar dimulai. Ini adalah hasil yang timbul saat samādhi matang.


Samādhi menjalankan fungsi menenangkan pikiran. Samādhi menjalankan satu fungsi, sīla menjalankan satu fungsi dan paññā menjalankan fungsi lainnya. Karakteristik-karakteristik ini yang sedang anda fokuskan perhatiannya dan kembangkan dalam latihan saling terkait, membentuk sebuah lingkaran. Beginilah bagaimana mereka bermanifestasi dalam pikiran. Sīla, samādhi dan paññā timbul dan matang dari tempat yang sama. Setelah pikiran tenang, ia secara bertahap akan menjadi semakin terkendali dan tenang karena kehadiran paññā dan kekuatan samādhi. Saat pikiran menjadi lebih tenang dan halus, ini menimbulkan suatu energi yang berperan untuk memurnikan sīla. Kemurnian sīla yang lebih besar memudahkan pengembangan samādhi yang lebih kuat dan lebih halus, dan ini kemudian mendukung pematangan paññā. Mereka saling membantu satu sama lain dengan cara ini. Setiap aspek latihan berperan sebagai faktor pendukung bagi satu sama lain – pada akhirnya istilah-istilah ini menjadi sinonim. Karena ketiga faktor ini terus matang bersama, mereka membentuk satu lingkaran penuh, yang pada akhirnya menimbulkan Magga. Magga adalah perpaduan dari ketiga fungsi latihan ini yang bekerja dengan lancar dan konsisten bersama-sama. Saat anda berlatih, anda harus menjaga energi ini. Ini adalah energi yang akan menimbulkan vipassanā (pandangan terang) atau paññā. Setelah mencapai tahap ini (di mana paññā sudah berfungsi di dalam pikiran, terlepas dari apakah pikiran tenang atau tidak) paññā akan memberikan energi yang konsisten dan mandiri dalam latihan. Anda melihat bahwa setiap kali pikiran tidak tenang, anda tidak boleh melekat, dan bahkan ketika pikiran tenang, anda tidak boleh melekat. Setelah melepaskan beban kekhawatiran seperti itu, hati akan terasa jauh lebih ringan. Apakah anda mengalami objek-objek pikiran yang menyenangkan atau objek-objek pikiran yang tidak menyenangkan, anda akan tetap tenang. Pikiran akan tetap tenang dengan cara ini.


Hal penting lainnya adalah melihat bahwa ketika anda berhenti melakukan latihan meditasi formal, jika tidak ada kebijaksanaan yang berfungsi di dalam pikiran, anda akan berhenti berlatih sepenuhnya tanpa ada perenungan lebih lanjut, pengembangan kesadaran atau pemikiran mengenai upaya yang masih harus diselesaikan. Bahkan, saat anda menarik diri dari samādhi, anda tahu dengan jelas di dalam pikiran bahwa anda telah menarik diri. Setelah menarik diri, teruslah berperilaku seperti biasa. Pertahankan perhatian penuh dan kesadaran di setiap saat. Anda tidak hanya berlatih meditasi dalam postur duduk - samādhi berarti pikiran yang teguh dan tak tergoyahkan. Ketika anda menjalani kehidupan sehari-hari anda, buatlah pikiran teguh dan mantap dan pertahankan rasa kemantapan ini sebagai objek pikiran di setiap saat. Anda harus berlatih sati-sampajañña (pengetahuan menyeluruh) secara terus-menerus. Setelah anda bangun dari latihan duduk formal dan menjalani aktivitas anda – berjalan, mengendarai mobil dan sebagainya – setiap kali mata anda melihat bentuk atau telinga anda mendengar suara, pertahankan kesadaran. Saat anda mengalami objek-objek pikiran yang menimbulkan rasa suka dan tidak suka, berusahalah untuk secara konsisten mempertahankan kesadaran akan fakta bahwa keadaan-keadaan mental seperti itu tidak kekal dan tidak pasti. Dengan cara ini pikiran akan tetap tenang dan dalam keadaan “normal”.


Selama pikiran tenang, gunakanlah untuk merenungkan objek-objek pikiran. Renungkan seluruh bentuk ini, tubuh fisik. Anda bisa melakukan ini kapan saja dan dalam postur apa saja: apakah melakukan latihan meditasi formal, bersantai di rumah, di tempat kerja, atau dalam situasi apa saja yang anda alami. Pertahankan meditasi dan perenungan setiap saat. Hanya dengan berjalan-jalan dan melihat daun-daun mati di tanah di bawah pohon bisa memberikan kesempatan untuk merenungkan ketidakkekalan. Kita dan daun itu sama: ketika kita menjadi tua, kita mengerut dan mati. Orang lain semuanya sama. Beginilah meningkatkan pikiran ke tingkat vipassanā, merenungkan kebenaran hal-hal sebagaimana adanya, sepanjang waktu. Apakah berjalan, berdiri, duduk atau berbaring, sati dipertahankan secara merata dan konsisten. Beginilah berlatih meditasi dengan benar – anda harus mengikuti pikiran dengan saksama, memeriksanya setiap saat.


Berlatih di sini dan sekarang pada pukul tujuh di malam hari, kita telah duduk dan bermeditasi bersama-sama selama satu jam dan sekarang berhenti. Mungkin saja pikiran anda telah berhenti berlatih sepenuhnya dan tidak melanjutkan perenungan. Itu adalah cara yang salah. Ketika kita berhenti, yang harus berhenti hanyalah pertemuan formal dan meditasi duduk. Anda harus terus berlatih dan mengembangkan kesadaran dengan konsisten, tanpa berhenti.


Saya sering mengajarkan bahwa jika anda tidak berlatih dengan konsisten, itu seperti tetesan air. Itu seperti tetesan air karena latihannya bukanlah aliran yang terus-menerus dan tidak terputus. Sati tidak dipertahankan secara merata. Hal yang penting adalah bahwa pikiran melakukan latihan dan tidak ada yang lain. Tubuh tidak melakukannya. Pikiranlah yang melakukan upayanya, pikiranlah yang melakukan latihan. Jika anda memahami ini dengan jelas, anda akan melihat bahwa anda tidak harus melakukan meditasi duduk formal agar pikiran mengetahui samādhi. Pikiranlah yang melakukan latihannya. Anda harus mengalami dan memahami ini sendiri, di dalam pikiran anda sendiri.


Setelah anda melihat ini sendiri, anda akan mengembangkan kesadaran di dalam pikiran di setiap saat dan di semua postur. Jika anda mempertahankan sati sebagai aliran yang merata dan tidak terputus, itu seolah-olah seperti tetesan air yang telah bergabung membentuk aliran air yang mengalir dengan lancar dan terus-menerus. Sati hadir di dalam pikiran dari waktu ke waktu dan karenanya akan ada kesadaran terhadap objek-objek pikiran di setiap saat. Jika pikiran terkendali dan tenang dengan sati yang tidak terputus, anda akan mengetahui objek-objek pikiran setiap kali keadaan mental yang bajik dan tidak bajik timbul. Anda akan mengetahui pikiran yang tenang dan pikiran yang bingung dan gelisah. Ke mana pun anda pergi, anda akan berlatih seperti ini. Jika anda melatih pikiran dengan cara ini, itu berarti meditasi anda akan matang dengan cepat dan berhasil.


Tolong jangan salah paham. Akhir-akhir ini adalah umum bagi orang untuk mengikuti kursus vipassanā selama tiga atau tujuh hari, di mana mereka tidak perlu berbicara atau melakukan apa pun selain bermeditasi. Mungkin anda telah melakukan retret meditasi hening selama satu atau dua minggu, setelah itu kembali ke kehidupan normal sehari-hari anda. Anda mungkin meninggalkan retret dengan berpikir bahwa anda telah “melakukan vipassanā” dan, karena anda merasa bahwa anda sudah memahami segalanya, kemudian melanjutkan pergi ke pesta, diskotek dan memanjakan diri dalam berbagai bentuk kenikmatan indra. Ketika anda melakukannya seperti ini, apa yang terjadi? Tidak akan ada satu pun hasil dari vipassanā yang tersisa pada akhirnya. Jika anda pergi dan melakukan segala macam hal yang tidak bijak, yang mengganggu dan mengacaukan pikiran, menyia-nyiakan semuanya, kemudian tahun depan kembali lagi dan melakukan retret lagi selama tujuh hari atau beberapa minggu, kemudian keluar dan lanjut berpesta, disko dan minum-minum, itu bukanlah latihan yang benar. Itu bukanlah paṭipadā atau jalan menuju kemajuan.


Anda harus berusaha untuk meninggalkan keduniawian. Anda harus merenungkan sampai anda melihat efek berbahaya yang datang dari perilaku tersebut. Melihat bahaya dalam minuman keras dan pergi ke kota (bar, restoran, dugem dan tempat hiburan lainnya, terutama di malah hari). Renungkanlah dan lihatlah bahaya yang melekat pada semua jenis perilaku tidak bijak yang anda sukai, sampai semua itu menjadi jelas sepenuhnya. Hal ini akan memberikan dorongan bagi anda untuk mundur selangkah dan mengubah kebiasaan-kebiasaan anda. Maka anda akan menemukan ketenangan sejati. Untuk mengalami ketenangan pikiran, anda harus melihat dengan jelas kerugian dan bahaya dalam bentuk-bentuk perilaku seperti itu. Ini adalah berlatih dengan cara yang benar. Jika anda melakukan retret hening selama tujuh hari, di mana anda tidak perlu berbicara atau terlibat dengan siapa pun, dan kemudian mengobrol, bergosip dan terlalu memanjakan diri selama tujuh bulan lagi, bagaimana anda akan memperoleh manfaat yang nyata atau bertahan lama dari latihan selama tujuh hari itu?


Saya akan mendorong semua umat awam yang ada di sini, yang berlatih untuk mengembangkan kesadaran dan kebijaksanaan, untuk memahami hal ini. Cobalah untuk berlatih dengan konsisten. Lihatlah kerugian-kerugian dari berlatih secara tidak tulus dan tidak konsisten, dan cobalah untuk mempertahankan upaya yang lebih berdedikasi dan berkelanjutan dalam latihan. Hanya sebanyak ini. Maka itu bisa menjadi kemungkinan yang realistis bahwa anda bisa mengakhiri kilesa (kekotoran batin). Tetapi gaya tidak berbicara dan tidak bermain-main selama tujuh hari yang diikuti oleh enam bulan yang penuh dengan pemanjaan indra, tanpa ada perhatian penuh atau pengendalian diri itu, hanya akan menyia-nyiakan kemajuan yang diperoleh dari meditasi – tidak akan ada apa pun yang tersisa. Ini seperti jika anda pergi bekerja selama sehari dan mendapatkan dua puluh Pound Sterling, tetapi kemudian keluar dan menghabiskan tiga puluh Pound Sterling untuk makanan dan barang-barang di hari yang sama; di mana akan ada uang yang bisa disimpan? Semua akan hilang. Sama halnya dengan meditasi.


Ini adalah sebuah bentuk pengingat untuk kalian semua, jadi saya akan meminta maaf kepada kalian. Penting untuk berbicara dengan cara ini, agar aspek-aspek latihan yang salah itu akan menjadi jelas bagi kalian dan oleh karena itu, kalian akan bisa melepaskannya. Anda bisa katakan bahwa alasan mengapa anda datang untuk berlatih adalah untuk belajar bagaimana menghindari melakukan hal-hal yang salah di masa depan. Apa yang terjadi ketika anda melakukan ha-hal yang salah? Melakukan hal-hal yang salah akan membawa anda pada kegelisahan dan penderitaan, ketika tidak ada kebaikan di dalam pikiran. Itu bukanlah jalan menuju ketenangan pikiran. Beginilah adanya. Jika anda berlatih saat retret, tidak berbicara selama tujuh hari, kemudian pergi memanjakan diri selama beberapa bulan, tidak peduli seberapa keras anda berlatih selama tujuh hari itu, anda tidak akan memperoleh nilai apa pun yang bertahan lama dari latihan itu. Berlatih dengan cara seperti itu, anda tidak benar-benar mendapatkan kemajuan. Banyak tempat di mana meditasi diajarkan tidak benar-benar bisa mengatasi atau melampaui masalah ini. Sungguh, anda harus menjalani kehidupan sehari-hari anda dengan cara yang tenang dan terkendali secara konsisten.


Dalam meditasi anda harus terus-menerus mengalihkan perhatian anda ke latihan. Seperti menanam pohon. Jika anda menanam pohon di satu tempat dan setelah tiga hari mencabutnya dan menanamnya di tempat yang berbeda, kemudian setelah tiga hari berikutnya mencabutnya dan menanamnya lagi di tempat lain, ia akan mati tanpa menghasilkan apa-apa. Berlatih meditasi seperti ini juga tidak akan menghasilkan apa-apa. Ini adalah sesuatu yang harus anda pahami sendiri. Renungkanlah. Cobalah sendiri ketika anda pulang ke rumah. Ambillah sebuah tunas dan tanam di satu tempat, dan setelah setiap beberapa hari, pergi dan cabutlah dan tanam di tempat yang berbeda. Ia akan mati tanpa pernah menghasilkan buah apa pun. Sama halnya dengan melakukan retret meditasi selama tujuh hari, diikuti dengan tujuh bulan berperilaku tidak terkendali, membiarkan pikiran menjadi kotor, kemudian kembali melakukan retret lagi untuk waktu yang singkat, berlatih dengan keras tanpa berbicara dan sesudah itu keluar dan menjadi tidak terkendali lagi. Seperti halnya pohon, meditasi mati begitu saja – tidak ada satu pun hasil yang bermanfaat dipertahankan. Pohon tidak tumbuh, meditasi tidak tumbuh. Saya katakan berlatih dengan cara ini tidak menghasilkan banyak manfaat.

Sebenarnya, saya tidak suka memberikan ceramah seperti ini. Karena saya merasa kasihan kepada kalian maka saya harus berbicara secara kritis. Saat kalian melakukan hal-hal yang salah, adalah tugas saya untuk memberi tahu kalian, tetapi saya berbicara atas dasar belas kasih kepada kalian. Beberapa orang mungkinmerasa tidak nyaman dan berpikir bahwa saya hanya memarahi mereka. Sesungguhnya, saya tidak memarahi anda hanya karena saya ingin memarahi anda, saya membantu menunjukkan di mana kesalahan anda, sehingga anda tahu. Beberapa orang mungkin berpikir, “Luang Por hanya memarahi kita,” tapi tidak seperti itu. Hanya sekali dalam waktu yang lama saya bisa datang dan memberikan ceramah – jika saya memberikan ceramah seperti ini setiap hari, anda akan benar-benar kesal! Tapi sebenarnya, itu bukanlah anda yang kesal, melainkan hanya kilesa yang kesal. Saya hanya akan mengatakan sebanyak ini saja untuk saat ini.


Diterjemahkan oleh : Jayananda Gotama

1. nimitta: pertanda atau penampakan, yang mungkin terjadi dalam hal penglihatan, pendengaran, penciuman, kecapan, sentuhan atau kesan mental, dan yang timbul berdasarkan citta (pikiran), daripada perasaan indra yang bersangkutan. Contoh nimitta meliputi: melihat atau mendengar makhluk di alam kehidupan lain, prekognisi (persepsi mengenai kejadian atau keadaan mental seseorang pada masa yang akan datang), kewaskitaan (penglihatan tentang masa lalu, saat ini atau masa depan), dll


bottom of page